Teater "Meneroka Tubuh"

 

Ulasan Pementasan Teater “Meneroka Tubuh”

oleh Fitrotun Nasiroh, 18410061

  Gambar pementasan teater "Meneroka Tubuh"

Beberapa pekan yang lalu, tepatnya pada tanggal 26-28 Maret 2021 para pegiat memperingati Hari Teater Dunia (HATEDU) di Tambak Rejo, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang dengan tema “Meruah Ruang Tenggelam”. Acara tersebut ditayangkan secara live streaming di kanal youtube Serat Semar.

Pada Sabtu tanggal 27 Maret 2021 Teater Atmosfer dan teater Gema mementaskan teater yang berjudul “Menorkah Tubuh”. “Menorkah Tubuh” merupakan puisi karya Setia Naka Andrian yang berasal dari Kendal.

Saat menonton teater “Menorkah Tubuh” saya bingung apa isi dari teater tersebut. Karena pementasaannya sangat unik adanya atraksi api, gerakan atletis, 3 boneka plastik yang seperti disembah oleh orang-orang, ada seseorang yang berjalan merangkak yang berpenampilan seperti tuyul, da nada juga orang yang memakai senter di kepalanya. Saya terkesan karena pemain hanya berlatih selama satu minggu dapat mementaskan teater tersebut dengan baik.

Di akhir pementasan sang sutradara (Noey Sindhu Praba) menjelaskan apa maksud dari “Menorkah Tubuh” itu. Sutradara menjelaskan 3 boneka yang diberi nama Purba, Leluhur, dan Alien mempunyai maksud manusia pada dasarnya sudah diberi pengetahuan.

Cahaya senter memiliki arti cahaya dari Timur. Cahaya dari Timur merupakan budaya Timur yang perlu kita kembangkan agar tidak kalah saing dengan budaya Barat.

Api, adanya atraksi api itu memiliki arti bahwa api bisa memberikan cahaya yang digunakan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Budaya kita yang dari Timur perlu dikembangkan lagi karena orang Barat saja ingin belajar budaya dari Timur.

Atraksi jungkir balik, atraksi tersebut memiliki arti bahwa kehidupan itu seperti roda yang berputar, kadang di atas dan kadang di bawah.

Komentar